Berita perginya Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva dari Milan ke Paris menjadi bukti liga Italia seri A benar benar sedang ambruk. Setelah calciopoli awal bulan mei yang melibatkan nama nama besar sepak bola Italia, serta berkurangnya jatah liga champions, dan perginya beberapa pemain bintang seri A juga keengganan pemain pemain bintang ke sana. Terakhir nama nama besar seperti Robin van Persie, duo City : Dzeko dan Teves menolak pinangan dua raksasa Italia Juventus dan Milan.
Apa yang membuat kini liga Italia menjadi tak bergairah ?
Seperti kita ketahui di era 90an liga Italia menjadi surga para pemain pemain amerika latin. khususnya Brazil dan Argentina. beberapa negara Eropa juga menyumbang pemain pemain terbaiknya untuk bermain di seri A. Trio Belanda di Milan, Trio Jerman di Inter hingga duet Brazil-Argentina di Roma dan Lazio. Klub klub seri A bahkan menjadi lawan yang menakutkan bagi klub klub dari liga lain. Fenomena final 3 kali secara beruntun bahkan pernah dirasakan oleh Milan dan Juventus di liga champions. sayang dari 3 final yang mereka lakoni hanya berbuah satu gelar juara. Namun jika dibandingkan dengan era sekarang lolos ke semi final saja susahnya bukan main.
Kasus calciopoli yang terjadi di tahun 2005 dan 2006 dan melibatkan klub klub besar dan pemain pemain besar adalah awal dari petaka keterpurukan seri A. dan disertai dengan lambatnya regenerasi di semua tim di seri A. AS Roma yang menganggap tim mereka adalah yang termuda di musim lalu tetap tidak mampu bersaing dengan tim tim papan atas lainnya, yang membuat mereka tetap membutuhkan seorang Francesco Totti di lapangan.
Keberanian pemerintah Inggris untuk membebaskan para investor untuk menanamkan modal mereka di liga Inggris menjadi awal kebangkitan liga Primer Inggris. ini ditandai dengan keenganan pemerintah Italia melakukan hal yang sama. meski dengan alasan mematikan kreatifitas pemilik klub di Italia namun dampak krisis ekonomi global akhirnya dirasakan juga oleh klub - klub Italia. Saat mega transfer mewarnai perpindahan pemain di bursa transfer liga liga top Eropa. Klub klub seri A hanya berusaha menanti bola muntah tersebut. Investor Amerika dan Timur Tengah menjadi raja di Eropa, namun tak satu pun yang menjadi pemilik klub di seri A.
Namun meski saat ini seri A sudah tak menggairahkan, tapi tak bisa di pungkiri pemain pemain besar selalu lahir di seri A, nama Thiago Silva dan Kaka menjadi bukti terakhir. Masuk final EURO 2012 lalu juga menjadi pelecut kalau mereka pun tetap diperhitungkan di kancah eropa. meski banyak orang mengatakan kalau gaya sepakbola Italia sangatlah membosankan, namun 2 pelatih asal Italia justru menghadirkan gelar juara. bahkan di liga yang justru menganut paham sepakbola menyerang. sebelumnya Luciano Spaletti membuat perbedaan di liga Rusia bersama Zenit st. Petersburg.
Hari ini Seri A menangis, dan saya sangat yakin, masa masa jaya itu pasti akan kembali. melihat strategi klub klub Italia dengan melakukan penghematan menjadi awalnya. bahkan beberapa klub kini sudah membiasakan memakai pemain pemain dari akademi mereka sendiri. Inter Milan junior yang menjadi juara liga champions u-17 mungkin menjadi tolak ukurnya, bayangkan saja mereka mengalahkan dua klub dengan akademi terbaik di dunia saat ini Barcelona dan Ajax Amsterdam.
Sebagai seorang Interisti saya sangat berharap seri A menemukan moment terbaik itu. dan saya harap kepada 2 klub musuh bebuyutanku. buat sesuatu yang luar biasa di arena champions league. ukir sejarah baru seperti yang kalian lakukan dahulu. Salute buat Lega Calcio Seri A. Arrivederci...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar